Selasa, 04 Februari 2020 pukul 21.00 – 24.00 Wib di Lapangan Nglorog Pelda Sungari (Babinsa Kel.Ngorog ) memantau pelaksanaan kegiatan Pengajian Akbar dalam rangka “Memperingati Harlah NU ke 94, Santunan Anak Yatim dan menyongsong Isro’ MI’roj Nabi Muhammad SAW 1441 H” bersama KH Anwar Zahid dari Bojonegoro Jawa Timur, sebagai penanggung jawab kegiatan Sukasno (Ketua Panitia/Pengurus NU Ranting Nglorog) yang diikuti lk 2000 orang.
Hadir dalam kegiatan tersebut dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati ( Bupati Sragen), AKP Agus Jumadi S. H( Kasat Binmas mewakili Kapores Sragen ), Kapten Cpl Petrus Catur Setiyanto ( Danramil 01/Sragen mewakili Dandim 0725 / Sragen ), Suramto ( Wakil Ketua NU Kab. Sragen ), AKP Sumanto S. H ( Kasat Intelkam Polres Sragen), Dwi Sigit Kartanto AP ( Camat Sragen Kota ), Tetuko Andri Setiawan SIP. ( Kepala Desa Nglorok ), Agus Endarto ( Komandan Banser Sragen ), Yuswanto ( Ketua Ranting Pagar Nusa Nglorog ) serta Jamaah NU Sragen.
Dalam tausyahnya KH Anwar Zahid mengatakan menjelang berdirinya jamiyah istimaiyah Nu para kyai,alim ulama bermusyawarah dengan tujuan untuk membentengi dan mempertahankan ahli sunah waljanah dan Nu bangkit serentak bersama menuju Islam dengan haluan ahli sunah waljanah.
Kenapa dikasih nama nahdatul karena para kyai bersepakat dikasih nama Nahdlatul karena ulama diperjuangkan oleh umat islam di Indonesia yang dibawa oleh para wali. Siapakah ulama itu yaitu rizalum ummah artinya pemimpin masyarakat dan dalam memimpin masyarat itu tidak gampang lebih gampang memimpin pondok pesantren .
“ Ulama itu pemberian dari Nu melaui petunjuk istigaroh termasuk dalam lambang dan simbol Nu itu tidak asal asalan melalui petunjuk dari Allah yang mengambar simbol Nu kyai Ridwan “ ujar KH Anwar Zahid.
Anak anak kita harus kita bekali dengan ilmu karena untuk membedakan manusia dengan binatang yaitu ilmunya artinya senjata alat untuk menghadapi persiapan hidup maka logikanya tidak ada yang sulit dalam hidup bila mengunakan ilmu, “ Ilmu yang kita bekali kepada anak anak kita yaitu ilmu agama,propesi dan beladiri atau kreasi yang di dapat melalui kehidupan “ pungkasnya.