![]() |
Add caption |
Rabu, 30 Oktober 2019 Pukul 10.00 s.d 12.00 Wib bertempat di Pendopo Sumonegaran Rumah Dinas Bupati Sragen dilaksanakan Rapat Koordinasi FKUB Se Solo Raya dengan tema “Kita Tingkatkan Kerukunan Umat Beragama Menuju Indonesia Maju” sebagai penanggungjawab Drs. H. Mahmudi, S.Ag (Ketua FKUB Sragen) yang dihadiri sekitar 200 orang.
Hadir dalam kegiatan tersebut Ida Idewa Panglesir Agung Putra Sukahet II (Ketua Asosiasi KUB Indonesia), dr.Hj.Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Bupati Sragen), H. Dedy Endriyatno, SE (Wakil Bupati Sragen), Dr. Taslim Sahlan, M.Ag (Ketua FKUB Provinsi Jateng), Drs. H. Mahmudi, S.Ag (Ketua FKUB Sragen), Letkol Kav Luluk Setyanto, M.P.M (Dandim 0725/Sragen), AKBP Yimmy Kurniawan, S.IK.,MH.,M.IK (Kapolres Sragen), Kapten Cpm Eko Heriyanto (Dansubdenpom IV/4-1 Sragen), Letda Chb Puk Edy (Danton Kom Yonif Raider 408/Sragen), Cosmas Edwi Yunanto, S.Sos (Kepala Badan Kesbangpolinmas Kab.Sragen), Camat se Kab.Sragen, Ketua FKUB Se Jawa Tengah, Ketua FKUB Se Solo Raya serta Pengurus FKUB Kab.Sragen.
Dalam sambutannya dr.Hj.Kusdinar Untung Yuni Sukowati selaku Bupati Sragen mengatakan bahwa di jawa tengah solo raya menjadi tempat yang paling sering digoyang dalam hal apapun dan saya harap dari FKUB dapat menjaga kerukunan beragama yang ada disolo raya, kami di Kab.Sragen pendudukan 98% beragama muslim dan Harapan saya inisiasi ini bisa diwujudkan dalam wujud apapun dengan duduk bersama, jangan sampai yang terjadi di Kab.Sragen seperti adanya pengibaran bendera tauhid dan menyisir rohis yang ada di sekolah di Kab. Sragen.
“ Rakor hari ini mohon agar dibahas isu-isu yang berkembang dengan pesat, jangan hanya membahas atau membandingkan anggaran dari FKUB wilayah lainnya dan saya meminta dengan anggaran yang terbatas bisa menghasilkan kegiatan yang betul betul menyasar dan autentik yang dapat dirasakan oleh yang lainnya “ pinta Yuni.
Menurut Ida Idewa Panglesir Agung Putra Sukahet II (Ketua Asosiasi KUB Indonesia), di Sragen ini ini bukan kerukunan beragama saja tetapi dari Bupati, Kapolres, Dandim saling berkomunikasi saling ngobrol dan bersendau gurau maka dari situ sudah kita lihat keguyub rukunan di Kab.Sragen ini untuk menjadi Indonesia maju
Kalau kerukunan saja tidak bisa dibangun tidak akan mungkin negara bisa maju,saya mohon kepada Bupati kerukunan ini jadikan sebagai kebutuhan primer karena kalo sudah terjadi konflik antar agama biayanya akan habis trilyunan kita harus bercermin kasus di ambon dan di papua maka kita harus hindari itu untuk menjadi kerukunan
Kalau kita cinta Indonesia artinya kita harus cinta apapun seadanya apapun adanya di Indonesia ini seperti kita menscintai istri kita jangan megaku cinta indonesia kalo tidak mengakui adanya 6 agam besar,suku bangasa yang berada di negara kita jadi harus menerima namaya perbedaan kalo tidak bisa menerima perbedaan itu namaya radikal.
“ Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi Indonesia dengan yang ada mereka tidak merubah Indonesia dengan kemauan menurut kesukaan dirinya sendiri kalau mereka ingin merubah maka mereka harus keluar dari Indonesia demi kerukunan kita bersama “ pungkas Ida Idewa Panglesir. (Red)