Kodim Sragen – Hidup rukun, aman dan damai merupakan dambaan setiap umat manusia, dari suku, agama, bangsa manapun atau bahkan pangkat dan status sosial apapun, karena hal tersebut merupakan fitrah dan kebutuhan setiap umat manusia.
Namun manusia sering tidak menyadari antara yang diinginkan dan yang dilakukan tidak seimbang, menginginkan mendapat suasana rukun, aman dan damai tetapi tidak sadar perbuatanya sering mengganggu kerukunan, keamanan dan perdamaian orang lain, hal itu dikarenakan faktor ego yang muncul karena hawa nafsu yang ingin berkuasa, merendahkan orang lain,  dan menginginkan orang lain selalu mengikutinya.
Hal inilah yang dikatakan Serda Sugino Babinsa Desa Pringanom Koramil 03/Masaran Kodim 0725/Sraen saat komsos dengan warganya, Rabu ( 20/03/2024 ).
Kita patut beryukur bahwa awal Ramadhan 1444 H dapat dimulai dengan tenang dan khusyuk, bersamaan dengan umat Hindu merayakan Hari Suci Nyepi. Ini menunjukkan kerukunan umat baragama di Indonesia sudah matang dan bermartabat.
Kerukunan umat beragama bukanlah hal baru. Sikap ramah tamah, gotong royong dan toleransi sudah menjadi karakter sejak zaman nenek moyang dahulu. Ini merupakan wujud nyata dari semangat kerukunan.
Sepanjang perjalanan bangsa ini, kita telah melihat kerukunan yang terus tumbuh dan berkembang. Memang terdapat sejumlah gesekan, namun masih dalam batas toleransi dan tidak sampai merusak nilai-nilai kerukunan.
Sugino mengajak masyarakat Desa pringanom dapat menjadikan puasa Ramadan tahun ini sebagai wadah pemersatu. Untuk itu, seluruh pihak diharapkan dapat menjaga ketertiban dan keamanan selama menjalankan ibadah puasa.












