Minggu,11 Agustus 2019 pukul 06.05 s/d 06.40 bertempat di Jln. Raya Sukowati Alun alun Sasono Langen Putro Kab. Sragen dilaksanakan kegiatan Sholat Idul Adha 10 Dzulhijah 1440 H / 2019 M bersama Forkopimda Kabupaten Sragen dengan Tema” Keluarga Nabi Ibrahim Alaihissalam Teladan Keluarga Taat”, khotib oleh Drs. KH Mahmudi, M.Ag, sebagai Imam Drs. H. Muhdi Kholil Masduki,SH, MA, MH, MM dan penyelenggara kegiatan Pemda Kab. Sragen, yang diikuti lk 7.000 orang jamaah.
Hadir dalam kegiatan AKBP Yimmy Kurniawan, SIK, MIK, MH (Kapolres Sragen), Drs. H. Muhdi Kholil Masduki,SH, MA, MH, MM (Wakil Ka Pengadilan Agama sragen), Para Asisten, Ka Badan/ Dinas Instansi terkait serta Jamaah Sholat Idul Adha.
Khutbah Sholat Idul Adha 1440 H/ 2019 yang di sampaikan oleh Drs. KH Mahmudi, M.Ag mengatakan bahwa pada lembaran sejarah kita diingatkan kepada beberapa peristiwa yang dialami Nabiyullah Ibrahim AS beserta keluarganya, Ketika itu Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk membawa Istrinya Siti Hajar bersama putranya Ismail, yang saat itu masih minum ASI, agar ditempatkan disuatu lembah yang sangat tandus. gersang, tidak ada penghuni, tidak ada tumbuhan, tidak ada sungai, yang ada hanyalah gurun, gunung dan bebatuan.
Nabi Ibrahim sendiri tidak tahu apa maksud sebenarnya wahyu Allah itu, istri dan putranya harus dibawa ke tempat yang sangat asing 1.600 KM sebelah utara dari negaranya sendiri yaitu Palestina. Tetapi Nabi Ibrah dan Siti Hajar, menerima perintah itu dengan lkhlas dan penuh tawakkal.
Di riwayatkan oleh Ibnu Abbas, tatkala Siti Hajar kehabisan ASI hingga tidak bisa menyusul Nabi Ismail, beliau mencari air kesana kemari sambil Iari Iari kecil (Sa’i), antara bukit Sofa dan Marwah sebanbak 7 kali, tiba-tiba Allah mengutus Malaikat Jabril membuat mata air dari hentakan kaki Ismail, yang disebut sumur Zam Zam. Dari situlah Siti Hajar dan Nabi Ismail memperoleh sumber kehidupan.
Lembah itu sekarang mempunyai persediaan air yang melimpah, maka datanglah manusia dari berbagai penjuru, terutama para pedagang, sehingga mendatangkan rizki, maka makmurlah tempat itu dan sekitarnya. Akhirnya Iembah itu hingga saat Ini terkenal dengan kota Makkah, Kota yg aman, damai dan makmur, yang dilukiskan oleh Allah dalam A|Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 126.
Idul adha dikenal dengan sebutan “Hari Raya Haji”, karena saat ini bersamaan dengan kaum muslim menunaikan Ibadah haji, sedang melaksanakan rukun utama, yaitu wukuf di Arafah. Mereka semua memakai pakaian serba putih dan tidak berjahit, yang disebut pakaian Ihram, melambangkan persamaan akidah, persamaan derajad dan persamaan pandangan hidup, memiliki tatanan nilai persamaan dalam segala segi kehidupan. Tidak bisa dibedakan antara mereka yang kaya dan yang miskin, yang pejabat dan yang rakyat, semuanya merasa sederajat. Sama-sama mendekatkan diri kepada Allah Yang Maha Perkasa, sambil bersama-sama membaca kalimat talbiyah.
Qurban yang diperintahkan kepada kita cukup dengan binatang ternak, bukan nyawa, karena Allah tahu, kita tidak akan mampu menjalanmya, maka cukup memotong 2,5 % harta kita untuk zakat, memotong sedikit waktu untuk sholat, menunda waktu makan untuk berpuasa. Ingatlah, begitu banyak dosa dan pelanggaran yang kita kenakan, yang membuat kita jauh dari Rahmat Allah SWT.