Membentuk Generasi Bangsa Yang Berkarakter dan Berpola Pikir Pancasila, Inilah Pesan Dandim Saat Ngajar Di SMK Sakti Gemolong

Membentuk Generasi Bangsa Yang Berkarakter dan Berpola Pikir Pancasila, Inilah Pesan Dandim Saat Ngajar Di SMK Sakti Gemolong
Membentuk Generasi Bangsa Yang Berkarakter dan Berpola Pikir Pancasila, Inilah Pesan Dandim Saat Ngajar Di SMK Sakti Gemolong

Jumat, 8 Maret 2019 pukul 08.45 – 10.20 Wib di GOR SMK Sakti Gemolong dilaksanakan pengarahan Dandim 0725/Sragen kepada Siswa/i SMK Sakti Gemolong dengan mengambil tema “Membentuk Generasi Bangsa Yang Berkarakter dan Berpola Pikir Pancasila” , yang dihadiri kurang lebih 500 orang.
Hadir dalam kegiatan tersebut Letkol Kav Luluk Setyanto, M.P.M (Dandim 0725/Sragen), Kapten Cba Sugiyono, S.Sos (Danramil 15/Gemolong) beserta anggotanya, Drs. Suyono, M.Pd (Kepala  SMK Sakti Gemolong), Para Guru dan karyawan SMK Sakti Gemolong) serta Siswa/i SMK Sakti Gemolong.

Dandim menyampaikan bahwa Generasi millenial juga berpengaruh sekali pada dunia pendidikan, Kecenderungan minat belajar yang serius mulai menurun drastis, karena millenial khususnya di Indonesia sudah kecanduan internet yang disalah gunakan bukan semata untuk mencari informasi berkaitan dengan ilmu pengetahuan.

“Generasi millenial cenderung beperilaku pragmatis dan instan. Karena itu, perlu disadari bersama bahwa dalam menyikapi masalah ini perlu dilakukan langkah-langkah konkrit supaya tujuan dari Pendidikan Nasional tetap konsisten dengan mengikuti era millenial ini “ ujar Dandim.

Aktualisasi Pancasila harus mulai digaungkan dari berbagai lingkungan pendidikan. Baik itu di keluarga sebagai pendidikan informal, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, maupun dalam masyarakat sebagai lembaga pendidikan non formal. Kesemua ranah pendidikan tersebut harus melekat dengan nilai- nilai Pancasila.

Dalam ranah lembaga pendidikan formal atau sekolah, peran seorang guru sangat urgen dalam membentuk karakter siswanya. Para guru yang merupakan orangtua kedua siswa di sekolah, perlu senantiasa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila yang sebenarnya. Mulai dari kebiasaan untuk berdoa setiap kegiatan belajar mengajar, saling toleransi antar teman, menumbuhkan sikap peduli sesama, dan tidak membeda- bedakan antara siswa satu dengan siswa lain.

Mengingat barbagai fenomena moral yang sangat krusial, dunia pendidikan baik itu pendidikan informal, formal maupun non formal hendaknya terus menerus melakukan inovasi dan melakukan perbaikan agar benar-benar bisa menjadi lebih optimal dalam menjalankan fungsinya sebagai alat untuk melakukan transformasi dan menginternalisasikan nilai-nilai moral untuk terbentuknya insan yang berkarakter.

Lebih Lanjut Dandim menjelaskan bahwa keberagaman di indonesia harus di persatukan, mempersatukan bangsa Indonesia dengan cara founding fathers dengan 4 konsensus dasar, di antaranya Pancasila ,UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. “ Pancasila merupakan paham yang didasarkan atas kesadaran kebangsaan yang kuat, Sedangkan esensi nilai-nilai Pancasila adalah nilai religius, kekeluargaan, keselarasan, kerakyatan dan keadilan “Ujar Dandim.

“ Keragaman dalam satu kesatuan NKRI menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari suku bangsa, ras, bahasa, tapak budaya penduduk yang mendiami pulau di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keragaman tsb harus menjadi kekuatan untuk bisa mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Nasional dalam bingkai NKRI “ pungkas Letkol Kav Luluk Setyanto, M.P.M.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *