Panen Raya Jagung Hibrida Bisi 18 Di Hadiri Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian

Panen Raya Jagung Hibrida Bisi 18 Di Hadiri Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian
Panen Raya Jagung Hibrida Bisi 18 Di Hadiri Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian


Selasa, 19 Februari 2019 pukul 08.55 s/d 09.50 bertempat di Dk.Winong Rt 24/08 Desa Dawung Kec.Jenar Kab. Sragen telah dilaksanakan panen raya jagung hibrida  bisi 18 Th.2019 dengan luas lahan 3 Ha dilahan milik Bpk. Pandu yang dihadiri oleh Dr.Ir.Sumardjo gatot irianto,M.S.DAA (Dirjen tanaman pangan) yang dihadir lk.150 orang.

Hadir dalam kegiatan tersebut Dr.  Sumardjo gatot irianto, M. S. DAA (Dirjen tanaman pangan kementrian pertanian Beserta jajaran), Tri susetyo (Kepala Balai BPOPT Pusat ), Ir. Sarjananto (Kabid pertanian dan perkebunan Jateng ), Dr. Ir Harwanto M. Si (BPTP Balai Pengkajian Tehnologi pertanian dari semarang),  Suharto (Asisten 2 Kab.  Sragen/Mewakili Bupati Sragen) f. Ir. Aris wardono (Kadis perternakan), Eka rini mumpuni titi lestari ( Kadis pertanian Kab.Sragen), Lettu Inf Suhardi( Pasiter mewakili Dandim 0725/Sragen), Muspika Kec.Jenar, Kepala desa se Kec.Jenar, Petani Ds.Kandangsapi dan Ds. Dawung.

Dalam sambutannya Suharto (Asisten 2 Kab.  Sragen/Mewakili Bupati Sragen) mengatakan bahwa Kabupaten sragen dengan luas areal kurang lebih 94.165 Ha terbagi dari lahan sawah 39.820 ha dan lahan bukan sawah 29.019 ha alhamdulilah pada musin tanam satu th 2018/2019 ini di kab sragen terbentang tanaman jagung seluas 8.156 Ha yang sebagian besar ditanam dilahan pertanian non irigasi ditanamnya sisi utara kab.sragen. dengan produktifitas rata-rata 7 ton per hektar jagung pipil kering maka diperkirakan pada musim tanam jagung ini tersedia 57.002 ton jagung di Kab.sragen.

Sebagai daerah lumbumg pangan hasil pertanian kab. sragen adalah padi kemudian disusul komunitas jagung dan pada periode 2017 -2018 produksi jagung kab.sragen mencapai 174 .000 ton dengan luas pannen 24.500 Ha. Berbicara tentang petani sragen,poro kadang tani merupakan petani yang ulet, pekerja keras dan gigih.hal ini terbukti dengan tidak adanya lahan pertanian yang telantar mereka tetap menanam apapun sesuai dengan kondisi tanah dan air yang ada. 

Kali ini air cukup mereka menanam padi,sementara bagi daerah dengan kondisi air yang terbatas akan beralih ke palawija atau holtikultura,dari data yang ada dengan luas lahan baku sawah sekitar 39.820 Ha tetapi dalam setiap tahun mampu mencapai luas tanam 102.000 Ha padi, 24.614 Ha jagung,sekitar 5000 Ha kedelai,7500 Ha tebu,serta lebih dari 2500 Ha untuk tanaman holtikultura dan akabi. Hal ini menunjukan bahwa petani kab.Sragen benar-benar petani yang handal penuh semanagat dan menjiwai profesinya tidak pantang menyetah dengan kondisi apapun mereka memaksimalkan fungsi lahanya untuk tetap tanam,tanam dan tanam nampakanya kerja keras petani belum sepadan dengan hasil penjualan yang diharapakan hukum perdaganagan tetap berlaku, ketersediaan barang,kebutuhan,kondisi pasar sampai flutuasi nilai mata uang dolarpun sangat terpengaruh.

Dr.  Sumardjo gatot irianto, M. S. DAA (Dirjen tanaman pangan ) menambahkan Di Sragen ini termasuk lahan  pertanianya bagus dan luas diharapkan untuk hasil jagungnya Buatlah pakan ternak mini sehingga bisa menaikan harga jagung jadi jangan bilang haraga jagung jatuh atau turun. Dalam melaksanakan menanam jagung agar dilaksanakan dengan rapat supaya rumput tidak tumbuh dibawahnya karena matahari tidak bisa masuk sampai ke bawah.

Tanggal 28 Februari diharapakan untuk benih sudah bisa masuk di sragen dan segera di tanami karena ini mumpung musim penghujan sehingga mudah untuk tumbuh. Pesan saya lahan Jagung segera dipanen paling lambat akhir pebruari sudah dipanen dan awal bulan maret minggu pertama sudah tertanam semua. Sragen sudah mulai panen jagung target pemerintah untuk akhir bulan maret bisa expor keluar dan suatu saat bila pemerintah perlu hasil panen untuk di ekpor dari pemerintah akan langsung membeli ke petani.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *