Sragen, 3 Juli 2015
Kodim
0725/Sragen – Takmir masjid
At-Taqwa Plumbungan Indah Sragen, Rabu malam (1/7) mengadakan kegiatan bakti
sosial donor darah. Kegiatan yang berlangsung usai shalat tarawih itu
bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia) Sragen. Malam itu, sebanyak 25 orang
jamaah menjadi donor darah sukarela sebagai wujud peduli kemanusiaan.
0725/Sragen – Takmir masjid
At-Taqwa Plumbungan Indah Sragen, Rabu malam (1/7) mengadakan kegiatan bakti
sosial donor darah. Kegiatan yang berlangsung usai shalat tarawih itu
bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia) Sragen. Malam itu, sebanyak 25 orang
jamaah menjadi donor darah sukarela sebagai wujud peduli kemanusiaan.
“Saya mendengar informasi, di bulan Ramadhan ketersediaan darah di PMI
Sragen makin menipis, sementara kebutuhan tetap tinggi. Setelah saya sampaikan
kepada jamaah masjid, mereka tergerak hatinya untuk menjadi donor darah
sukarela”, kata Suparto, ketua takmir Masjid Attaqwa Plumbungan Indah Sragen.
“Semula ada sekitar 35 orang mendaftarkan diri menjadi relawan donor darah.
Tetapi setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter Widodo dari PMI Sragen, 25
orang dinyatakan layak diambil darahnya”, lanjut Suparto.
Sragen makin menipis, sementara kebutuhan tetap tinggi. Setelah saya sampaikan
kepada jamaah masjid, mereka tergerak hatinya untuk menjadi donor darah
sukarela”, kata Suparto, ketua takmir Masjid Attaqwa Plumbungan Indah Sragen.
“Semula ada sekitar 35 orang mendaftarkan diri menjadi relawan donor darah.
Tetapi setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter Widodo dari PMI Sragen, 25
orang dinyatakan layak diambil darahnya”, lanjut Suparto.
Menurut Suparto, ada kecenderungan umat Islam selama ini
takut melakukan donor darah di bulan Ramadhan dengan alasan mengganggu
kesehatan karena sedang berpuasa. Untuk mengatasi kendala tersebut, pengambilan
darah di malam hari usai shalat tarawih menjadi alternatif sangat
efektif, karena tubuh jamaah dalam kondisi segar. Sementara itu Wahdadi, petugas Unit Donor Darah PMI
Sragen menjelaskan, pihaknya harus melayani permintaan RSUD Sragen sekitar 1200
(seribu duaratus) kantong darah setiap bulannya.
takut melakukan donor darah di bulan Ramadhan dengan alasan mengganggu
kesehatan karena sedang berpuasa. Untuk mengatasi kendala tersebut, pengambilan
darah di malam hari usai shalat tarawih menjadi alternatif sangat
efektif, karena tubuh jamaah dalam kondisi segar. Sementara itu Wahdadi, petugas Unit Donor Darah PMI
Sragen menjelaskan, pihaknya harus melayani permintaan RSUD Sragen sekitar 1200
(seribu duaratus) kantong darah setiap bulannya.
Menurunnya ketersediaan darah di bulan ramadhan membuat
PMI melakukan berbagai upaya. Diantaranya pendekatan dengan beberapa pengurus
Masjid atau pondok pesantren. “Kami siap datang ke lokasi di masjid atau pondok
pesantren usai shalat tarawih”, katanya.
PMI melakukan berbagai upaya. Diantaranya pendekatan dengan beberapa pengurus
Masjid atau pondok pesantren. “Kami siap datang ke lokasi di masjid atau pondok
pesantren usai shalat tarawih”, katanya.