27 September 2017 pukul 09.00 s/d 09.30 Wib bertempat di Lapangan Ds. Sidokerto
Kec. Plupuh Kab. Sragen telah dilaksanakan Upacara Pembukaan TNI Manunggal
Membangun Desa Sengkuyung Tahap III TA 2017, sebagai Irup dr. Hj. Kusdinar
Untung Yuni Sukowati (Bupati Sragen) sebagai Danup Kapten Inf Suwandi
(Danramil 18/Kalijambe), dihadiri lk 1000 orang.
Hadir dalam kegiatan tersebut dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati (Bupati
Sragen), Letkol Arh Camas Sigit Prasetiyo M.MDS (Dandim 0725/Sragen), AKBP Arif
Budiman, SIK,MH (Kapolres Sragen), Letkol Inf Muhamad Ary Yudistira SIP
(Danyonif Raider 408/Sbh), Kapten CPM Johanes Sigit (Dansubdenpom IV/4-1
Sragen), Kapten Phb Bambang (Pj Kaminvetcad Sragen), Nuruli Mahdilis SH.MH (Ka PN Sragen), Para Pasi, Danramil jajaran
Kodim 0725/Sragen, Kapolsek jajaran Polres Sragen, Drs. Soewarno (Plt Ketua PMI
Kab. Sragen), Muspika Kec. Plupuh, Lurah se-Kec. Plupuh dan Tamu undangan.
Dalam amanatnya Gubenur Jateng yang
dibacakan oleh Irup dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan bahwa TMMD
tahun ini kembali digulirkan. Perencanaan dan pra kegiatan telah dilakukan, dan
hari ini rekan-rekan TNI, birokrasi Pemerintah dan masyarakat secara sinergis
akan mengawali pelaksanaan TMMD tahap III tahun 2017. Terima kasih dan
apresiasi yang tinggi atas dimulainya kembali TMMD. Karena, pada hakekatnya
TMMD telah banyak memberikan pelajaran berharga bagi kita betapa penting dan
luar biasanya kinerja kita yang diikat dengan semangat gotong royong. Semuanya
ikut turun angan dan turun tangan untuk mendukung perwujudan kesejahteraan
rakyat, kemajuan desa dan Indonesia.
Berkat sentuhan TMMD, telah banyak desa yang tingkat kehidupan rakyatnya
menjadi lebih baik. Begitupun berkat TMMD, berapa banyak rakyat desa yang makin
termotivasi dan percaya diri mendayagunakan setiap potensi yang ada di sekitarnya.
Mereka makin terpacu berkreasi dan punya prakarsa untuk ikut terlibat dalam
geliat memajukan pembangunan. Jadi, TMMD terbukti telah berkontribusi besar
dalam mendukung upaya kita meningkatkan kesejahteraan, mengurangi, kesenjangan,
dan menumbuhkan, ketahanan masyarakat atas segala ancaman terhadap keutuhan
NKRI.
Karena itu, saya senang TMMD ini mendapat dukungan dari Kementerian Pertanian
RI. Sangat tepat pada saat kita punya tekad dan obsesi mewujudkan Indonesia
yang berdaulat atas pangan. Kedaulatan yang ditunjukkan dari kemampuan kita
berproduksi pangan guna memenuhi kebutuhan sendiri, serta sekaligus bagaimana
kita mampu mewujudkan tingkat kesejahteraan para petani, peternak, nelayan,
pekebun pembudidaya ikan menjadi lebih baik. Upaya mensejahterakan rakyat itu
jadi fokus pembangunan kita disaat angka kemiskinan di Jateng masih cukup
tinggi, yaitu 13,01%. Dan Brebes merupakan salah satu kabupaten di Jateng
dengan angka kemiskinan yang masih sangat tinggi pula.
Ini PR kita bersama untuk dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Bagaimana
mereka terpenuhi secara baik kebutuhan atas pangan, papan dan sandang, serta
kesehatan dan pendidikan. Paling tidak kebutuhan dasar terpenuhi, syukur-syukur
terpenuhi juga kebutuhan lainnya. Saya yakin seiring kesejahteraan masyarakat
yang makin baik, maka berbagai persoalan sosial maupun persoalan kebangsaan
kita lainnya dapat makin berkurang intensitasnya. Ingat, bahwa kemiskinan
maupun kesenjangan bisa jadi sumber atas munculnya persoalan-persoalan sosial.
Karena terbelit ekonomi, orang bisa melakukan tindak kriminalitas, atau bahkan
ikut gerakan-gerakan teroris atau radikalis yang mengiming-imingi dengan materi
berlebih. Jadi, sangatlah tepat di setiap kegiatan TMMD selalu berintikan
program pengurangan kemiskinan dan kegiatan pembinaan kader bela Negara,
pembinaan anti radikalisme dan anti narkoba dan pembinaan-pembinaan sosial
lainnya.
Harapan kita, tentu saja rakyat itu makin sejahtera dan mandiri. Pun rakyat
juga punya daya tangkal dan daya cegah terhadap berbagai hal yang menjadi
ancaman terhadap keutuhan bangsa. Bahkan mereka mampu menjadi kader yang selalu
mengedukasi masyarakat lainnya akan nilai-nilai kebangsaan. Apalagi akhir akhir
ini kita menghadapi ujian atas kemajemukan. Begitu pula radikalisme dan
terorisme juga masih menjadi bahaya laten di sekitar kita. Termasuk potensi
masih munculnya paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila. Ini ancaman
nyata yang membahayakan keutuhan NKRI.
terus belajar dari sejarah. Dan, bagi saya upaya untuk mengingatkan dan
meningkatkan kewaspadaan akan bahaya komunisme, radikalisme, terorisme itu
sangat penting. Jangan sampai sejarah kelam yang dialami bangsa kita ini
terulang kembali. Pada prinsipnya, mari kita kuatkan semangat gotong royong,
dan kita sengkuyung rame-rame pembangunan yang mensejahterakan. Bangun desa
dengan tanpa pernah meninggalkan kearifan lokal yang dimilikinya. Desane maju,
rakyatnya sehat, pinter, mandiri dan sejahtera serta punya karakter kebangsaan
yang kuat. Sekali lagi maturnuwun dan apresiasi kepada semua pihak yang telah
mendukung pelaksanaan TMMD. Kita lanjutkan terus karya bhakti dan pengabdian
bagi Ibu Pertiwi. Desa maju, Indonesia jaya. Demikian yang dapat saya sampaikan
dalam kesempatan yang berbahagia ini.
panjang 654 m, tinggi 1 m, Telford panjang 350 m, lebar 4 m, RTLH 10 unit,
Jamban 8 unit sedangkan untuk sasaran Non fisik meliputi penyuluhan Binkamtibmas,
Bahaya Narkoba dan Antisipasi giat terorisme, 4 Pilar kebangsaan, Tertib lalu
lintas, Peternakan dan perikanan, Sosialisasi pembuatan SIM, Sosialisasi
sertifikat tanah, Pertanian dan perkebunan, Kesehatan lingkungan, PKK,
Penanggulangan Bencal, Bintal Rohani. Setelah selasai pelaksanaan upacara
Pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa Sengkuyung Tahap III TA 2017
dilaksanakan Donor darah dalam rangka rangkaian kegiatan HUT TNI ke 72 tahun
2017.