Kodim Sragen – Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Desak Bulog untuk Serap Gabah Petani Sesuai HPP
Selasa, 26 Februari 2019 pukul 14.30 wib s/d 17.10 bertempat di Ruang Aula Transit Kodim 0725/Srg dilaksanakan Rapat Koordinasi Sergap Kodim 0725/Sragen dalam rangka percepatan realisasi target Sergap tahun 2019 yang pimpin oleh Dr. Sumarjo Gatot Irianto, MSDAA (Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian) diikuti sekitar 30 orang.
Hadir dalam kegiatan tsb Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, MSDAA (Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian), Kolonel Inf Suhardi ( Katim Sergap Mabesad Wil Jateng) bersama 2 orang anggota, Ir. Sarjananto, MM ( Distanbun Prov Jateng ), Letkol Kav Luluk Setyanto M. P.M ( Dandim 0725/Srg ), Bpk Ismoyo Dwijantoro (Perwakilan Divre Bulog Jateng) Kabid Ada Drive Bulog, Ir. Eka Rini Mumpuni Lestari (Kadistan Kab. Sragen), M. Djazairi S.P (Kadis Ketahanan Pangan Kab. Sragen), Titov S ( Kasub Divre lll Bulog Ska ), Kapten lnf Muayat ( Pasi Binwanwil Sterrem 074/Wrt ), AKP Harno (Perwakilan Satgas Pangan Polres Sragen), Pasiterdim 0725/Srg, Ka Gudang Bulog wil Sragen, Perwakilan mitra Bulog Sragen (Perpadi), Perwakilan Gapoktan serta Tim Sergap dari anggota Kodim 0725/Srg.
Program Serap Gabah (Sergab) harus berjalan dan Bulog bisa mengambil peran lebih untuk menunjukkan kehadiran Negara di kalangan petani yang mulai panen raya padi. “Petani yang sudah bekerja keras jangan disakiti, dengan membiarkan gabah yang dipanen harganya anjlok. Kita harus hadir untuk membela dan membantu petani, agar petani mendapat keuntungan dari usahanya. Ini harus kita lakukan,” ujar Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto.
Sumarjo Gatot I menilai, dengan Bulog menyerap cepat gabah petani, petani dapat kembali melakukan penanaman dengan cepat karena telah memperoleh modal dari hasil penjualannya yang tinggi sesuai HPP ( Harga Pembelian Pemerintah ). “Jangan sampai malah tengkulak yang bergerak cepat yakni dengan memberikan pinjaman modal, pupuk dan benih pada petani yang akhirnya nanti dapat merugikan petani. Karena, hasil panen petani dibeli dengan harga yang sangat rendah,” kata Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian.